Breaking News

Dhanurendra: “Sebuah Kehormatan” Bisa Menyanyikan Theme Song Film Tanam Susuk

Jabarmedsos.com - Solois grunge pendatang baru, Dhanurendra, mengungkapkan rasa bangga sekaligus kehormatannya dipercaya sebagai pengisi theme song film layar lebar Tanam Susuk, garapan sutradara Bayu Pamungkas dan diproduksi oleh Kreasi Jingga. Lagu tema berjudul sama ini digarap oleh maestro musik Indonesia, Dadang S. Manaf, yang bertindak sebagai arranger, serta melibatkan dua personel band Dadali, yakni Rijkard (Ikar) dan Boim, sebagai sound engineer.

Kolaborasi Langka: Musisi Baru Bertemu Maestro Legenda

Bagi Dhanurendra, kesempatan bekerja langsung dengan Dadang S. Manaf adalah momen yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dadang, yang dikenal sebagai pencipta lagu-lagu legendaris Indonesia sejak era 1980–1990-an, merupakan nama besar dengan rekam jejak panjang. Karyanya telah melambungkan penyanyi besar seperti: Vina Panduwinata (“Dia”, “Burung Camar” — di mana Dadang terlibat dalam beberapa aransemen era emasnya), Nia Daniaty, Atiek CB, Mus Mulyadi, serta sederet penyanyi pop dan rock Indonesia yang pernah merasakan sentuhan musikalnya.

Dadang S. Manaf juga dikenal sebagai komponis yang konsisten mempertahankan estetika musik pop kreatif Indonesia, serta berpengaruh pada perkembangan musik pop progresif dan fusion Tanah Air.

Atas dasar itulah, Dhanurendra menyebut proyek ini sebagai kesempatan emas dalam hidupnya.

“Saya merasa sangat terhormat, bisa menyanyikan lagu hasil karya aransemen Om Dadang. Bisa bekerja bersama beliau dan para profesional ini adalah pengalaman unik sepanjang karier saya,” ujar Dhanurendra.

Dikerjakan di Studio Rumah Dadang S. Manaf

Proses rekaman theme song dilakukan di rumah kediaman Dadang S. Manaf di kawasan Bogor. Ia dikenal sebagai musisi yang gemar bekerja dari studio rumahan, tempat lahirnya banyak demo dan konsep musik dalam karier panjangnya.

Menurut Dhanurendra, suasana rekaman sangat intens sekaligus menghangatkan.

Ia mengaku dibimbing langsung oleh Dadang dalam mengeksplorasi penjiwaan lagu, khususnya dalam bagian-bagian bernuansa religius dan mistis, tema yang tidak selalu identik dengan karakter grunge dirinya.

Dhanurendra: Solois Grunge dengan Single “Apakah Benar dan Memang Benar

Nama Dhanurendra mulai mencuri perhatian setelah merilis single “Apakah Benar dan Memang Benar”, sebuah lagu grunge alternatif yang mencerminkan atmosfer musik Seattle era 90-an, namun dengan vokal dan lirik yang modern.

Meski masih baru di industri musik nasional, karakter vokalnya dinilai memiliki warna unik. Karena itu, memilih Dhanurendra untuk mengisi theme song film dianggap sebagai langkah segar dan berani.

Ia menilai proyek Tanam Susuk sebagai “sekolah besar” dalam karier musiknya.

Sound Engineering Ditangani Personel Dadali

Dua gitaris band Dadali, grup pop melayu terkenal yang melahirkan hits seperti: “Disaat Aku Mencintaimu”, “Dari Hati”, “Di Saat Aku Tersakiti”, dan “Disaat Aku Pergi”, turut terlibat sebagai sound engineer dalam proyek ini.

Rijkard (Ikar) dan Boim dikenal dengan kedisiplinan teknis dan sentuhan produksi emosional yang kuat dalam musik Dadali. Keterlibatan mereka diyakini memperkaya warna produksi theme song tersebut.

Lagu Bernuansa Mistis–Religius untuk Film Mitos Indonesia

Film "Tanam Susuk" dijadwalkan tayang di bioskop pada Maret atau April 2026. Film ini mengangkat kisah mitos budaya Indonesia, tema yang tengah kembali diminati oleh sineas lokal.

Lagu tema yang dinyanyikan Dhanurendra mengusung: nuansa religius, atmosfir mistis, dan lirisisme kontemplatif, yang menurutnya sangat selaras dengan karakter musiknya sendiri.

“Tema lagunya kuat secara spiritual. Ini berbeda dari grunge, tapi justru terasa menyatu dengan sisi personal saya,” ungkapnya.

Kolaborasi Lintas Generasi: Harapan Baru Musik Film Indonesia

Kolaborasi antara maestro lintas era Dadang S. Manaf, musisi pop melayu modern Dadali, dan solois grunge generasi baru seperti Dhanurendra menjadi bentuk pertemuan kreatif yang jarang terjadi di industri musik Indonesia.
Banyak pengamat musik melihatnya sebagai model kolaborasi lintas genre yang sehat dan inovatif, sebuah perayaan keberagaman gaya musik dalam industri film.

Dhanurendra berharap karya tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk membuatnya lebih dikenal publik luas.

“Saya ingin memberi yang terbaik. Kesempatan seperti ini tentu langka. Semoga lagu ini bisa menjadi bagian penting dari perjalanan karier saya.”

Film Tanam Susuk kini memasuki tahap akhir produksi, sementara theme song yang telah rampung rekamannya tengah menunggu jadwal perilisan resmi.

No comments