Pencopotan Kapolri Tak Bisa Dipaksakan, Letkol Teddy Menjawab Tegas
Jakarta — Isu pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali mencuat di ruang publik. Namun, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya memberikan jawaban tegas dan menepis spekulasi tersebut. Dalam keterangannya kepada awak media, Teddy menyampaikan bahwa Kapolri baru saja menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan laporan bulanan rutin terkait kondisi keamanan nasional.
“Beliau [Kapolri] masih menjalin komunikasi yang sangat intens dengan Bapak Presiden. Bahkan dalam waktu dekat dijadwalkan mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Barat untuk meninjau panen jagung,” ujar Teddy, Rabu (5/6).
Teddy enggan memberikan jawaban langsung terkait isu pencopotan, namun secara implisit membantah rumor yang beredar di sejumlah kanal media sosial dan grup diskusi politik. Ia menekankan bahwa penunjukan atau pemberhentian Kapolri bukan keputusan yang bisa dipaksakan atau didasarkan pada tekanan opini publik.
“Kapolri saat ini masih aktif menjalankan tugas dan sangat berkomitmen dalam mendukung program prioritas nasional, termasuk sektor pertanian dan ketahanan pangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Teddy menyebut bahwa selain usia kerja yang masih produktif, rekam jejak kinerja dan loyalitas Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi pertimbangan kuat bagi Presiden untuk tetap mempertahankannya sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Presiden sangat menghargai dedikasi dan profesionalisme Kapolri. Jadi, kalau bicara soal pergantian, kita harus berdiri di atas pertimbangan yang objektif dan konstitusional, bukan berdasarkan wacana spekulatif,” tambah Teddy.
Isu pergantian Kapolri sempat menguat setelah beberapa kelompok masyarakat sipil dan analis hukum menyuarakan kritik terhadap kinerja kepolisian. Namun hingga saat ini, belum ada sinyal resmi dari Istana maupun Komisi III DPR RI terkait evaluasi terhadap posisi Kapolri.
(JBRMDS/05-18/02/25)
No comments