Minggu sore yang Indah berubah menjadi teriakan ketakutan saat Angin Puting Beliung menerjang Kecamatan Cihaurbeuti Ciamis, Juni (1/6)
Ciamis - Susana sore yang tenang dengan cuaca cerah, tiba-tiba berubah mendung, langit seketika dipenuhi gumpalan awan seakan hujan akan segera turun, angin semula berhembus pelan tanda hujan akan segera tiba, Warga pun bersiap membereskan pekerjaan untuk dilanjutkan besok hari.
Hujan yang ditunggu tidak kunjung turun tiba-tiba yang datang adalah angin kencang (angin puting beliung) yang oleh warga sekitar biasa disebut angin puyuh.
Astaghfirullah.... astaghfirullah tiba-tiba warga berhamburan keluar rumah, aya angin puyuh...aya angin puyuh (red ada angin puting beliung), Anang Setiawan selaku RW di lingkungan Desa Sumberjaya menuturkan kejadian sekitar jam 15:14 atau pas waktu Ashar tiba.
Lebih lanjut Anang menjelaskan kejadian angin puting beliung yang melanda Desa Sumberjaya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Minggu (1/6), untuk kerusakan yang terdata sementara
meliputi:
- Sejumlah rumah mengalami kerusakan parah dan ringan terutama dibagian atap yang tersapu angin kencang.
- Dua bangunan Toko /Pasar Desa rusak parah.
- Dua Saung Bata milik warga rata dengan tanah.
- Kerusakan lain seperti infrastruktur jalan dan pasilitas lain sampai berita ini diturunkan belum ada data pasti jumlah kerusakannya.
Angin puting beliung pernah terjadi di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dengan beberapa kejadian yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya, pada Januari 2024, angin puting beliung terjadi di Desa Sumberjaya, Cihaurbeuti, yang membuat polisi mendatangi lokasi kejadian untuk penanganan bencana.
Selain itu, hujan deras disertai angin puting beliung juga menyebabkan longsor dan banjir di Desa Sukahaji, Cihaurbeuti, pada Maret 2024, mengakibatkan kerusakan rumah dan infrastruktur sudah ditangani oleh BPBD setempat.
Kecamatan Cihaurbeuti termasuk wilayah rawan bencana seperti puting beliung, longsor, dan banjir bandang, sehingga perlu diantisipasi oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
(JBRMDS/05-18/02/25)
.
No comments