Breaking News

Dedi Mulyadi Menjadi Figur Sentral Yang Menggeser Kiblat Politik Dari Jakarta Ke Jawa Barat


Bandung - Perlahan tapi pasti pusat perhatian panggung politik Indonesia tidak melulu tertuju ke Jakarta, Pengaruh Dedi Mulyadi sebagai Gubernur yang memiliki tingkat kepuasan kinerja mencapai 94,7 persen, tertinggi di antara gubernur di Pulau Jawa, menjadikan Jawa Barat sebagai pusat perhatian, dengan kata lain sebagai "kiblat politik nasional" yang baru. 

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, juga mengonfirmasi bahwa sebelum Pilkada serentak 2024, Jakarta adalah pusat politik nasional, dengan banyak tokoh seperti Jokowi dan Anies Baswedan yang memulai karier politik mereka di Jakarta sebelum maju ke tingkat presiden. Namun kini, fokus politik mulai bergeser ke Jawa Barat, terutama karena pengaruh gubernur di sana seperti Dedi Mulyadi.

Pengaruh Dedi Mulyadi dalam pergeseran kiblat politik dari Jakarta ke Jawa Barat sangat besar, Popularitas dan dukungan politiknya sangat dominan, dengan survei Pilkada Jawa Barat 2024 menunjukkan Dedi unggul dengan dukungan hingga 74 persen dalam simulasi delapan calon dan 77,3 persen dalam simulasi empat calon gubernur, kini setelah terpilih sebagai gubernur, tingkat kepuasan kinerja KDM meroket naik, mencapai 94,7 persen.

Dedi Mulyadi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang mendorong perubahan dan inovasi walaupun terkesan otoriter dengan kerja yang cepat, tepat dan mampu mengambil keputusan dengan segera di realisasikan.

Ia juga dikenal konsisten dalam mengusung nilai-nilai budaya Sunda yang memperkuat basis sosial politiknya di Jawa Barat. Meski beberapa kebijakan dan pernyataannya kontroversial, hal tersebut dianggap sebagai strategi investasi politik untuk membangun citra kepemimpinan yang kuat dan menarik perhatian publik.

Kombinasi popularitas tinggi, dukungan politik yang kuat, gaya kepemimpinan yang efektif, dan keterlibatan langsung dengan rakyat membuat Dedi Mulyadi menjadi figur sentral yang sangat berpengaruh dalam pergeseran pusat politik dari Jakarta ke Jawa Barat.

(JBRMDS/05-18/02/25)

No comments