Breaking News

Yeni Rahayu Serukan Solidaritas untuk Bayi Hidrosefalus, Julian Akbar: "Kita Tak Bisa Diam Melihat Ibu Ini Berjuang Sendirian"

Julian Akbar (Bayi penderita hidrocefalus) 

Pangandaran
– Yeni Rahayu, Sekretaris Sarasa Institute, mengangkat suara dalam perjuangan kemanusiaan seorang ibu tunggal bernama Komiyah, yang tengah menghadapi cobaan berat bersama bayinya, Julian Akbar. Di usia yang baru menginjak delapan bulan, Julian sudah divonis mengidap hidrosefalus—penumpukan cairan di otak yang menyebabkan kepalanya terus membesar dan mengancam nyawanya.

“Kisah Komiyah dan Julian bukan sekadar berita duka, ini adalah panggilan bagi kita semua untuk kembali pada nurani,” ujar Yeni dalam pernyataannya, Kamis (8/5). “Kita tak bisa diam melihat seorang ibu menjual sawahnya demi operasi anaknya, bahkan kini terpikir menjual rumah karena tak ada lagi yang bisa ia andalkan.”

Menurut informasi dari kerabat Komiyah, Anjar Prasetio, kondisi Julian terdeteksi sejak dalam kandungan ketika Komiyah melakukan USG di RS Pandega. Ia kemudian dirujuk ke RS Margono dan sejak itu menjalani pemeriksaan rutin tiap bulan. Setelah Julian lahir dan dirawat selama satu bulan, dokter menyarankan pemasangan VP Shunt, sebuah prosedur penting untuk mengalirkan cairan dari otaknya ke bagian tubuh lain. Tanpa operasi ini, nyawa Julian terancam.

Namun, biaya pengobatan yang tinggi menjadi tembok besar bagi Komiyah. Sebagai buruh harian yang telah bercerai dan mengurus anaknya sendirian, ia nyaris kehabisan sumber daya. Sawah warisan satu-satunya sudah dijual, dan kini tak ada lagi yang tersisa selain harapan.

Sarasa Institute bersama Yeni Rahayu mendorong solidaritas publik dan mengajak masyarakat luas untuk membantu lewat kanal penggalangan dana Kitabisa. Target dana yang dibutuhkan sebesar Rp30 juta, mencakup biaya operasi dan mobilitas rutin ke rumah sakit.

Yeni Rahayu (Sekretaris Sarasa Institute) 

“Setiap rupiah dari kita adalah napas baru bagi Julian,” kata Yeni. “Jangan tunggu sampai semuanya terlambat. Hari ini, kita punya kesempatan menjadi bagian dari kesembuhan seorang anak dan kekuatan seorang ibu.”

Bagi masyarakat yang ingin membantu, informasi donasi dan penggalangan dana bisa diakses melalui laman Kitabisa yang telah dibuat oleh Anjar Prasetio atas persetujuan Komiyah.

Yeni pun mengajak siapa pun yang tergerak tidak hanya berdonasi, tapi juga menyebarkan kabar ini agar semakin banyak yang mendoakan dan membantu Julian Akbar.

“Di balik tubuh kecil itu, ada semangat hidup yang besar. Dan di balik mata lelah seorang ibu, ada cinta yang tak bisa dibayar dengan apapun. Mari kita bantu mereka bertahan,” tutup Yeni.

No comments