Breaking News

Bill Gates Kunjungi Indonesia: Dorong Kerja Sama Kesehatan, Teknologi, dan Pembangunan Berkelanjutan

Prabowo Subianto dan Bill Gates

Jakarta — Pendiri Microsoft dan filantropis dunia, Bill Gates, tiba di Indonesia dan disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Kunjungan ini menjadi yang ketiga kalinya bagi Gates sejak pertama kali datang pada 2008, dengan fokus kerja sama strategis di bidang kesehatan, teknologi digital, dan investasi inovasi berkelanjutan.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah menteri kabinet, Bill Gates bersama Presiden Prabowo membahas secara khusus rencana uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) yang saat ini tengah memasuki tahap uji klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Vaksin ini didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation sebagai bagian dari komitmen global memerangi penyakit menular dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat.

Selain program vaksin, Gates mengumumkan hibah senilai USD 159 juta (sekitar Rp 2,5 triliun) yang akan dialokasikan untuk sektor kesehatan, pertanian berkelanjutan, penguatan teknologi digital, dan berbagai program sosial di Indonesia. Komitmen ini dipandang sebagai kelanjutan dari peran aktif yayasannya dalam mendorong pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi di negara berkembang.

Usai pertemuan resmi, Bill Gates bersama Presiden Prabowo meninjau langsung implementasi Program Makan Bergizi Gratis di SDN Jati 03, Jakarta Timur. Keduanya disambut antusias oleh para guru dan siswa. Program ini disebut sebagai salah satu prioritas Prabowo dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini, dan Bill Gates memberikan apresiasi atas pendekatan tersebut.

Presiden Prabowo bahkan menyatakan niatnya untuk menganugerahkan tanda kehormatan tertinggi kepada Bill Gates atas kontribusinya yang dinilai luar biasa terhadap kemanusiaan, terutama di sektor kesehatan global.

Namun, tak semua pihak menyambut hangat kedatangan Gates. Sejumlah pengamat dan aktivis kesehatan mengingatkan pemerintah untuk lebih cermat dan kritis dalam menyikapi uji coba vaksin TBC tersebut. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kedaulatan Biofarmasi Indonesia menyatakan, “Pemerintah harus memastikan bahwa rakyat Indonesia tidak dijadikan kelinci percobaan. Kita memerlukan transparansi dalam proses uji klinis dan evaluasi dampaknya secara independen.”

Selain itu, kritik juga datang dari kelompok masyarakat sipil yang menyoroti kecenderungan dominasi filantropi global terhadap kebijakan publik nasional. Mereka mendesak agar negara tidak kehilangan kendali atas arah pembangunan kesehatan dan pertanian hanya demi menerima bantuan hibah.

Kunjungan Bill Gates kali ini menegaskan pentingnya kemitraan internasional dalam menghadapi tantangan global. Namun, sejumlah kalangan mengingatkan agar kerja sama tersebut tetap berlandaskan kedaulatan nasional, keadilan sosial, dan transparansi publik yang ketat.

No comments