Sale Madu Siem: Cita Rasa Tradisi dari Kalipucang Pangandaran yang Kini Menembus Pasar Bandung
Usaha rumahan ini mulai dikelola secara serius oleh seorang warga setempat sejak tahun 2022. Ia akrab disapa Agin, seorang pria yang memutuskan untuk meneruskan usaha keluarga setelah orang tuanya, perintis awal usaha sale, meninggal dunia. “Awalnya mah orang tua yang bikin sale, udah lama juga, ada kali 20 tahun. Tapi sekarang saya teruskan saja karena orang tua sudah meninggal,” tutur Agin Kurnia, mengenang masa lalu yang sarat nilai.
Produk utama dari usaha ini adalah sale madu siem dan sale ambon, dua varian olahan pisang yang mengandalkan cita rasa alami dari jenis pisang pilihan. Dalam proses produksinya, usaha ini hanya melibatkan dua pekerja perempuan dari lingkungan sekitar. Meski skala produksinya tergolong kecil dan sederhana, dengan proses pengolahan yang masih dilakukan di rumah, namun semangat dan kualitas tetap terjaga.
Penjualannya pun berkembang secara perlahan namun pasti. “Dulu saya jualan belum tentu kiloan, cuma bungkusan aja, itupun belum punya pelanggan tetap. Ke Pangandaran juga belum punya langganan. Tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa jual kiloan ke Bandung,” tambah Abin. Permintaan datang dari berbagai kota, dan jika dibutuhkan, produk pun bisa dikemas khusus. Bahkan dalam beberapa kesempatan pameran, produk ini pernah ditampilkan melalui kerja sama dengan pelaku usaha lokal lainnya.
Sejarah Singkat Sale: Camilan dari Pisang yang Melegenda
Sale pisang merupakan salah satu bentuk olahan pisang yang telah lama dikenal di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian wilayah Jawa Timur. Kata “sale” mengacu pada proses pengeringan buah, umumnya pisang, dengan cara dijemur atau dipanaskan hingga kadar airnya berkurang, kemudian difermentasi atau digoreng dengan tepung.
Dalam sejarahnya, sale muncul sebagai bentuk inovasi masyarakat agraris dalam mengatasi kelebihan panen pisang yang cepat busuk. Dengan dijadikan sale, pisang tak hanya lebih tahan lama, tetapi juga memiliki cita rasa yang unik: manis, legit, dengan aroma khas yang menggugah selera. Pisang yang digunakan pun tidak sembarangan, di antaranya pisang raja, ambon, dan madu siem, masing-masing memberi karakter tersendiri pada hasil akhir sale.
Sale madu siem dari Kalipucang ini termasuk varian unggulan yang masih mempertahankan teknik pengolahan tradisional. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang rindu cita rasa masa lalu.
Tertarik Mencicipi? Ini Cara Mendapatkannya
Jika Anda pencinta camilan tradisional dengan cita rasa autentik, jangan lewatkan Sale Madu Siem khas Kalipucang yang lembut, manis alami, dan diolah secara higienis langsung dari tangan terampil pelaku usaha lokal. Cocok untuk oleh-oleh, suguhan tamu, atau sekadar teman ngopi di sore hari.
Anda bisa langsung memesan melalui WhatsApp di Klik Disini, atau datang langsung ke lokasi produksi di Dusun Bulakbanjar, Desa Banjarharja, Kampung Gorda RT/RW 01/01, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Rasakan sendiri kelezatan camilan warisan ini, yang tak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyimpan cerita panjang dari dapur tradisi Nusantara.
No comments