Persib di Ambang Juara Liga 1: Sebuah Peluang yang Nyaris Tak Terbantahkan
Bandung - Di tengah hiruk-pikuk persaingan Liga 1 musim 2024-2025, satu nama kembali menjulang ke permukaan: Persib Bandung. Klub kebanggaan Jawa Barat ini tak sekadar memimpin klasemen, tetapi juga tengah berdiri di gerbang sejarah. Dengan 64 poin dari 30 laga, keunggulan Maung Bandung atas para pesaing membuat mahkota juara seolah sudah dalam genggaman. Namun seperti kisah klasik sepak bola, jalan menuju pesta juara tak selalu mulus.
Setelah kemenangan-kemenangan penting yang membentuk landasan kokoh di papan atas, Persib hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk mengunci gelar. Hitung-hitungan matematis menunjukkan bahwa Dewa United dan Persebaya Surabaya, yang duduk di posisi kedua dan ketiga dengan 53 poin, maksimal hanya bisa meraih 65 poin jika menyapu bersih empat laga terakhir mereka. Artinya, satu kemenangan saja bagi Persib akan langsung menyegel trofi dengan raihan 67 poin—angka yang mustahil dikejar oleh siapa pun.
Namun segalanya sempat tertunda. Pada pekan ke-31, harapan untuk mengunci gelar lebih awal pupus setelah Persib takluk 0-1 dari Malut United. Stadion yang semestinya menjadi panggung pesta, justru menjadi saksi bisu kekalahan tipis yang membuat para bobotoh harus menahan napas lebih lama. Tetapi hasil ini tak sepenuhnya menggoyahkan posisi Maung Bandung. Dewa United tersandung dalam laga mereka melawan Barito Putera—hasil imbang yang sekaligus memupus harapan mereka untuk mengejar. Kini, satu-satunya pesaing yang masih bisa menggagalkan gelar adalah Persebaya.
Secara matematis, keunggulan Persib sangat tegas. Dengan tiga laga tersisa dan keunggulan 11 poin, mereka hanya butuh satu hasil imbang atau menanti satu kegagalan dari Persebaya untuk memastikan diri sebagai juara. Bahkan jika Persib gagal menang di laga berikutnya, mereka tetap bisa menjuarai liga tanpa bermain—asal Persebaya gagal menang di laga pekan ini.
Lebih dari sekadar angka, musim ini menjadi bukti konsistensi dan determinasi skuad asuhan Bojan Hodak. Dengan pertahanan yang solid, lini tengah yang disiplin, serta serangan yang efektif, Persib menjelma menjadi kekuatan dominan yang tak hanya menundukkan lawan di lapangan, tapi juga dalam hitungan klasemen.
Andai skenario ideal terjadi, Persib akan mengukir sejarah sebagai klub pertama yang berhasil meraih back to back juara Liga 1 sejak format baru kompetisi diberlakukan. Prestasi ini akan semakin memperkuat posisi mereka sebagai salah satu klub paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Kini semua mata tertuju pada pertandingan-pertandingan sisa. Bukan lagi soal apakah Persib akan juara, tetapi kapan. Dan mungkin, saat Bojan Hodak tengah menyeruput kopi di pinggir lapangan, sejarah sedang ditulis di tempat lain. Karena dalam sepak bola, kadang kemenangan tak hanya ditentukan oleh 90 menit permainan, tapi juga oleh waktu yang tahu kapan harus memberi ganjaran.
Referensi: Dari Berbagai Sumber
No comments