Breaking News

Ledakan Tragis Saat Pemusnahan Amunisi di Garut, 13 Orang Tewas

Garut — Sebuah ledakan dahsyat mengguncang kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Insiden tersebut terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yang berujung tragis dengan menewaskan 13 orang.

Kegiatan rutin pemusnahan amunisi tak layak pakai itu awalnya berjalan sesuai prosedur. Amunisi dimasukkan ke dalam dua lubang sumur dan diledakkan menggunakan detonator, seperti biasa. Namun, situasi berubah drastis ketika tim mulai menyiapkan detonator di lubang ketiga yang diperuntukkan untuk penghancuran detonator bekas pakai.

Tiba-tiba terjadi ledakan besar yang menyebabkan asap hitam membumbung tinggi ke udara. Ledakan tersebut menewaskan 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI AD dan 9 warga sipil. Para korban segera dilarikan ke RSUD Pameungpeuk untuk mendapatkan penanganan medis, namun sebagian besar tidak dapat diselamatkan karena luka berat yang diderita.

Kepala Pusat Amunisi III TNI AD menyatakan duka cita mendalam atas insiden ini dan menegaskan bahwa lokasi pemusnahan berada jauh dari pemukiman warga serta selama ini dianggap aman. “Prosedur telah dijalankan sesuai standar operasional. Kami masih menyelidiki penyebab ledakan susulan di lubang ketiga,” ujarnya.

Pihak berwenang hingga kini masih melakukan investigasi menyeluruh terkait kronologi dan penyebab ledakan, terutama karena kejadian itu terjadi di luar prediksi dan saat kegiatan memasuki tahap akhir. Diketahui salah satu korban dari pihak militer adalah Kolonel Hermawan, seorang perwira senior yang turut mengawasi operasi tersebut.

Insiden ini memicu keprihatinan publik, terutama mengenai standar keselamatan dalam kegiatan pemusnahan amunisi milik militer. Komnas HAM dan Komisi I DPR RI dilaporkan tengah merencanakan pemanggilan pihak terkait untuk meminta pertanggungjawaban dan mengevaluasi SOP pemusnahan amunisi yang melibatkan risiko tinggi.

Kegiatan pemusnahan amunisi memang rutin dilakukan oleh TNI AD sebagai upaya pengamanan dan penertiban persenjataan yang sudah tidak layak pakai. Namun, tragedi di Garut ini menjadi catatan kelam yang menuntut evaluasi menyeluruh demi keselamatan para personel dan warga sipil yang berada di sekitar lokasi operasi.

Ledakan ini menjadi salah satu insiden paling mematikan dalam sejarah pemusnahan amunisi oleh militer di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Pemerintah daerah Garut bersama TNI AD akan menggelar upacara penghormatan bagi para korban sekaligus mendukung proses pemulihan keluarga yang ditinggalkan.

No comments