Ali Nurdin: "Digitalisasi Neraka Ancam Anak Bangsa, Ayo Bangkit Menyelamatkan Generasi dari Jerat Judi Online Lintas Negara"
Jakarta – Ketua Federasi Buminu Sarbumusi, Ali Nurdin, menyerukan perlawanan nasional terhadap maraknya praktik penipuan dan perjudian online lintas negara yang telah menjebak ribuan generasi muda Indonesia menjadi korban sekaligus pelaku dalam jaringan kejahatan digital. Dalam keterangan resminya, Ali menegaskan bahwa fenomena ini adalah bentuk perbudakan modern yang melibatkan pekerja migran dan generasi digital Indonesia.
“Ini bukan sekadar kejahatan siber. Ini adalah bentuk baru dari neraka digital — digitalisasi neraka — yang menjebak anak-anak bangsa dalam lingkaran setan penipuan, perjudian, dan eksploitasi daring lintas negara,” ungkap Ali saat memaparkan latar belakang penyelenggaraan Seminar Nasional: Digitalisasi Neraka – Jeratan Scamer Judi Online Lintas Negara dan Gerakan Penyelamatan Anak Bangsa yang akan digelar dalam waktu dekat (Kamis, 24 April 2025).
Ali Nurdin (Ketua Umum Federasi Buminu Sarbumusi)Ali menjelaskan bahwa seminar ini akan menghadirkan berbagai elemen penting seperti aparat penegak hukum, tokoh keagamaan, akademisi, pegiat digital, serta organisasi masyarakat sipil. Salah satu fokus utama adalah menggali pengalaman langsung dari korban, membedah pola jaringan sindikat internasional, serta menyusun langkah konkret penyelamatan dan pencegahan.
“Banyak korban adalah pekerja migran atau anak-anak muda yang dijebak dengan tawaran pekerjaan di luar negeri, tetapi justru disekap dan dipaksa menjadi operator scam. Di dalam negeri, remaja dan anak-anak sekolah dicekoki aplikasi judi online yang merusak masa depan mereka. Ini darurat,” ujar Ali.
Federasi Buminu Sarbumusi bersama Bareskrim POLRI menggagas seminar ini sebagai ruang kolaboratif untuk menyusun roadmap gerakan penyelamatan nasional. Oleh sebab itu, Ali secara terbuka mengundang para pemerhati, peneliti, aktivis, dan praktisi yang selama ini fokus pada isu pekerja migran, perlindungan anak, serta kejahatan digital untuk turut hadir dan memberikan kontribusi pemikiran.
“Ini panggilan moral. Kami mengajak siapa pun yang peduli untuk bergabung — bukan hanya berdiskusi, tetapi membangun kekuatan kolektif menyelamatkan anak bangsa dari cengkeraman sindikat digital internasional,” tegasnya.
Adapun seminar tersebut akan digelar secara hybrid pada:
Hari/Tanggal: Rabu, 24 April 2025
Waktu: 08.00 – 14.00 WIB
Tempat: Auditorium PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta
Format: Hibrid (luring dan daring)
Peserta yang ingin hadir dapat melakukan konfirmasi melalui email panitia atau mendaftar melalui tautan resmi yang sudah diumumkan.
“Kami tidak hanya ingin bicara, tapi bergerak. Inilah saatnya seluruh elemen bangsa hadir menyelamatkan masa depan kita bersama,” pungkas Ali Nurdin.
No comments