Kabar Duka: Penyanyi Senior Yunita Ababiel Meninggal Dunia Setelah Dua Tahun Berjuang Melawan Kanker

jabarmedsos.com Pecinta lagu dangdut tentu kenal dengan lagu berjudul "Trauma" Lagu ini dikenal karena liriknya yang menguras emosi dan sangat sukses

dan hits di tahun 1999, lagu yang dibawakan oleh Yunita Ababiel berhasil melambungkan namanya dijajaran penyanyi dangdut jajaran atas.

Setelah lama tidak terdengar beritanya, tiba-tiba kabar duka datang, Penyanyi dangdut senior Yunita Ababiel, meninggal dunia pada Minggu dini hari, 13 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di kediamannya di Depok, Jawa Barat. Ia telah berjuang melawan kanker payudara selama dua tahun terakhir dan sempat menjalani kemoterapi serta operasi pengangkatan tumor, namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya meninggal pada usia 60 tahun. Kabar duka ini mendapat perhatian luas dari para musisi dan penggemar dangdut di Indonesia.

Penggemar dan Keluarga merasa kehilangan besar atas kepergian penyanyi dangdut senior Yunita Ababiel

Reaksi penggemar terhadap meninggalnya pelantun lagu "Trauma", Yunita Ababiel, sangat mendalam dan penuh duka. Banyak penggemar dan keluarga merasa kehilangan besar atas kepergian penyanyi dangdut senior ini. Salah satu penyanyi dangdut terkenal, Lesti Kejora, juga menyatakan kesedihan atas wafatnya Yunita yang kerap dipanggil "Bunda" oleh orang-orang terdekatnya.

Para penggemar mengenang Yunita sebagai sosok yang sangat berarti dalam dunia musik dangdut, terutama melalui lagu-lagu hitsnya seperti "Trauma" dan "Terguncang". Kepergiannya meninggalkan kesan mendalam dan duka yang dirasakan luas oleh komunitas dangdut dan para fansnya.

Penggemar menunjukkan kesetiaan dan penghormatan besar, mengingat Yunita tidak hanya sebagai penyanyi tetapi juga sebagai figur yang menginspirasi banyak orang melalui karya dan perjuangannya melawan penyakit hingga akhir hayatnya. Reaksi ini mencerminkan bagaimana fans membangun hubungan emosional yang kuat dengan artis idola mereka, sehingga kehilangan tersebut terasa sangat berat.

(JBRMDS/05-18/02/25)