Gaji Mengesankan Tina Talisa Sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga

jabarmedsos.com - Gaji Tina Talisa sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga diperkirakan mencapai sekitar Rp21,8 miliar per tahun. Estimasi ini didasarkan pada laporan keuangan perusahaan tahun 2023 yang mencatat total kompensasi manajemen kunci (direksi dan komisaris) mencapai USD 19,1 juta atau sekitar Rp312 miliar dengan kurs Rp16.370 per USD. Dengan komposisi 7 komisaris dan 7 direksi, jika dibagi rata, setiap individu memperoleh sekitar USD 1,36 juta (setara Rp21,8 miliar) per tahun (Rp1.816.666.666,666 per bulan), jika dikomper dengan gaji UMK jakarta sebesar Rp4.901.798 per bulan, maka gajinya 1 : 370 (satu berbanding 370 orang), dengan kata lain satu bulan gaji yang diterima tina, sama dengan 31 tahun gaji UMK Jakarta, angka yang sangat fantastis.

,

Selain gaji pokok, tunjangan yang diterima komisaris meliputi tunjangan hari raya (THR), tunjangan perumahan, asuransi purna jabatan, fasilitas kesehatan, bantuan hukum, serta tantiem atau insentif kinerja sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2021.

Penunjukan Tina Talisa menimbulkan perhatian publik dan media

Penunjukan Tina Talisa sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga menarik perhatian publik dan media karena beberapa alasan diantaranya:

Transformasi Karier yang Unik: Tina Talisa dikenal luas sebagai mantan presenter televisi yang kemudian beralih ke peran strategis di pemerintahan, termasuk sebagai Staf Khusus dan Juru Bicara di Kementerian Investasi/BKPM serta Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Perpindahan dari dunia media ke posisi komisaris di perusahaan energi besar seperti Pertamina dianggap menarik dan tidak biasa.

Sorotan Media dan Kontroversi: Sebelumnya, Tina pernah mengadukan beberapa media ke Dewan Pers terkait pemberitaan yang dianggap mencemarkan nama baiknya, sehingga namanya sudah cukup dikenal di ranah publik dan media. Hal ini membuat penunjukannya menjadi topik yang mendapat perhatian luas.

Harapan terhadap Peran Strategis: Penunjukan Tina diharapkan dapat memperkuat perhatian pemerintah terhadap isu-isu penting seperti pemberdayaan UMKM, digitalisasi, dan ekonomi syariah, yang merupakan fokus utama dalam tugasnya sebagai Staf Khusus Wapres dan kini sebagai komisaris Pertamina Patra Niaga.

(JBRMDS/05-18/02/25)