Breaking News

Viral!!!! seorang Ustadz kritik KDM Dengan Kalimat Yang Tidak Pantas, Tuai Hujatan Dari Netizen


Ustadz Aceng Abdul Mujib, atau KH Aceng Abdul Mujib, adalah seorang ulama karismatik dan pimpinan Pesantren Fauzan di Garut. Ia dikenal dengan gaya bahasa yang lugas dan tegas, serta sangat dihormati oleh masyarakat dan tokoh di sekitarnya. Selain sebagai pengasuh pesantren, ia juga menjabat sebagai Ketua MUI Kabupaten Garut dan Ketua Umum Barisan Nusantara Pembela Merah Putih (BNP-MP).
.  
Belakangan, namanya viral di media sosial karena pernyataannya yang kontroversial terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sempat disebutnya "gubernur tolol". dan menantang duel. Pernyataan tersebut didasari sentimen pribadi dan menjadi sorotan publik, Ustadz ini juga menggunakan kata-kata kasar dalam ceramahnya sehingga memicu kemarahan masyarakat dan netizen menilai perkataannya tidak pantas dari seorang tokoh agama yang seharusnya lebih santun dan akhlak mulia dalam bersikap.

Selain mengecam banyak juga netizen yang menantang Ustadz Aceng untuk berkelahi, serta menyebutnya dengan julukan negatif. Ibarat kata pepatah "mulutmu adalah harimaumu" bermaksud mengkritik malah balik dihujat ramai-ramai.

Alasan utama ustadz keluarkan kata kasar ke KDM

Alasan utama Ustadz Aceng Mujib menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) "tolol" adalah karena kecewa dan marah akibat kegagalan yayasannya mendapatkan dana hibah sebesar sekitar Rp1,3 miliar yang dihentikan oleh KDM. Ustadz Aceng menganggap kebijakan gubernur yang melarang politik masuk pesantren dan menghentikan dana hibah tersebut sebagai tindakan yang merugikan pesantren dan ulama, sehingga ia melontarkan kata-kata kasar dan menantang duel sebagai bentuk protes kerasnya. Namun, ucapannya ini dianggap tidak pantas dan memicu hujatan dari masyarakat karena berasal dari seorang tokoh agama.

Ustadz Aceng Mujib sebaiknya mengedepankan adab dan tata krama dalam menyampaikan kritik, terutama kepada pejabat seperti Gubernur Dedi Mulyadi. Meski memiliki keberanian menyuarakan pendapat dan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah, sebagai seorang tokoh agama ia diharapkan menjaga kesantunan dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menantang duel yang justru memicu kontroversi dan hujatan publik. Mengedepankan adab akan memperkuat kredibilitas dan Kualitasnya sebagai ulama dan menjaga kondusivitas politik serta keamanan di masyarakat.

Gubernur Dedi Mulyadi sendiri merespon dengan santai dan tidak menanggapi secara serius hinaan tersebut, sementara masyarakat berharap Ustadz Aceng bisa lebih bijaksana dan meminta maaf agar situasi tidak semakin memanas 

(JBRMDS/05-18/02/25)

No comments