Breaking News

Tan Malaka Seorang Pahlawan ataukah Penghianat?

Jakarta - Hari Ini momen untuk mengenang jasa dan pemikiran seorang tokoh revolusioner, 128 tahun lalu tepatnya pada 2 Juni 1897, Lahir di Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dengan Nama Ibrahim disematkan gelar Datuk Sutan Malaka, dibelakang namanya dan kelak orang mengenalnya sebagai "Tan Malaka".

Latar belakang bangsawan inilah yang membuat Tan Malaka memiliki visi revolusioner yang tidak hanya ingin merdeka dari penjajahan, tetapi juga menginginkan transformasi sosial yang menyeluruh, termasuk penghapusan feodalisme dan imperialisme. Ia menggabungkan nilai-nilai egaliter Minangkabau dengan ideologi Marxisme yang dipelajarinya, sehingga perjuangannya fokus pada kemerdekaan sekaligus keadilan sosial bagi rakyat kecil. 

Ia mempunyai keberanian dan keyakinan untuk meninggalkan kenyamanan hidup dan berjuang demi rakyat tertindas, serta membentuk pemikiran politik yang revolusioner dan radikal. Ia juga memiliki visi revolusioner yang tidak hanya ingin merdeka dari penjajahan, tetapi juga menginginkan transformasi sosial yang menyeluruh, termasuk penghapusan feodalisme dan imperialisme.

Tan Malaka menggabungkan nilai-nilai egaliter Minangkabau dengan ideologi Marxisme yang dipelajarinya, sehingga perjuangannya fokus pada kemerdekaan sekaligus keadilan sosial bagi rakyat kecil.

Namun, pemikirannya yang keras dan pendekatan politiknya yang berbeda dari tokoh lain membuatnya dipandang kontroversial dan bahkan dituduh pengkhianat oleh sebagian kalangan, dalam sejarah Indonesia, Ia dipandang sebagai pahlawan dan sebaliknya sebagian pihak lain menuduhnya sebagai pengkhianat

Sebagai Pahlawan:

- Tan Malaka diakui sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963.

- Ia adalah pejuang kemerdekaan yang gigih menentang penjajahan Belanda, setelah proklamasi kemerdekaan Tan Malaka mendukung pemerintahan Sukarno-Hatta.

Sebagai Pengkhianat:

- Pada masa Orde Baru, Tan Malaka dicap sebagai pengkhianat karena  perbedaan pandangan politik dengan pemerintah saat itu.

Tan Malaka adalah figur yang kompleks dengan pandangan dan tindakan yang membuatnya dipandang berbeda oleh berbagai kelompok. jarak antara pahlawan dan pengkhianat dalam kasus Tan Malaka memang sangat tipis dan tergantung sudut pandang sejarah yang digunakan.

(JBRMDS/05-18/02/25)

No comments