Relokasi Pasar Singaparna: Berhasilkah?Masyarakat Butuh Kepastian
Tasikmalaya - Penataan Singaparna sebagai ibu kota Kabupaten Tasikmalaya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Kota ini semrawut, memiliki trotoar minim, dan manajemen PKL buruk. Revitalisasi Alun-Alun Singaparna pernah dilakukan, namun penataan kawasan sekitarnya belum menyeluruh dan terkesan setengah hati.
Rencana relokasi Pasar dan Terminal Singaparna yang sudah dirancang sejak 2013, belum berhasil direalisasikan dikarenakan masih sangat bergantung pada kesiapan anggaran dari Pemerintah Pusat, Padahal Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah menyiapkan lahan seluas 3,5 hektare di Kecamatan Padakembang dan dokumen perencanaan sudah lengkap, namun pembangunan pasar baru masih terkendala terutama oleh perubahan struktur kementerian di tingkat pusat yang mempersulit pengusulan anggaran.
Estimasi anggaran yang dibutuhkan kini mencapai sekitar Rp 180 miliar, dan pemerintah daerah masih menunggu komitmen serta dukungan dana dari pemerintah pusat agar proyek ini bisa berjalan dan selesai pada tahun 2025. DPRD Kabupaten Tasikmalaya, khususnya Komisi II, menjadikan relokasi pasar ini sebagai prioritas kerja dan terus mendorong percepatan prosesnya dengan melakukan evaluasi dan komunikasi intensif dengan dinas terkait.
Masyarakat dan pedagang sangat mendukung relokasi ini karena diharapkan dapat mengatasi kemacetan dan kesemrawutan di pusat kota Singaparna serta menjadikan ibu kota kabupaten lebih tertata dan representatif, apalagi dengan rencana pembangunan Tol Getaci yang akan melintasi Singaparna. Namun, mereka juga mengharapkan kepastian dari pemerintah agar janji relokasi tidak hanya menjadi wacana panjang tanpa realisasi nyata.
(JBRMDS/05-18/02/25)
No comments