Breaking News

Pencemaran Lingkungan TPA Ciakar Tasikmalaya Mahasiswa Demonstrasi didepan Gedung DPRD

Tasikmalaya - Puluhan mahasiswa dan aktivis lingkungan di Tasikmalaya, mendatangi gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (11/6/25). Mereka menggelar demonstrasi menuntut penanganan serius terhadap pencemaran lingkungan di sekitar TPA Ciangir, Kecamatan Tamansari, Sementara itu Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, mengapresiasi aksi mahasiswa yang membahas masalah lingkungan hidup dan akan menyampaikan isu TPA Ciangir kepada pimpinan dan Komisi III DPRD.

Aksi ini diinisiasi oleh BEM FKIP, BEM Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi, dan organisasi Indonesia Green Movement (IGM). Mereka membawa spanduk bertuliskan "Hari Lingkungan 2025 #CiangirKhawatir" dan "Ciangir Melawan," serta menuntut hak atas udara bersih, air layak konsumsi, dan tanah subur karena pencemaran yang sudah berlangsung lama.

Mahasiswa dan aktivis lingkungan menuntut perbaikan pengelolaan sampah, tercatat sudah terjadi beberapa kali demonstrasi serupa yang dipicu oleh masalah pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang dinilai buruk. Para pendemo menuntut perbaikan pengelolaan TPA ini, termasuk tuntutan agar pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata mengatasi pencemaran air lindi dan bau yang mengganggu warga sekitar.
Diketahui Pengelolaan sampah di TPA Ciangir Kota Tasikmalaya masih "Open dumping yang dinilai metode pembuangan sampah ini tidak ramah lingkungan, dimana sampah yang dibawa dibuang secara terbuka di tempat pembuangan tanpa pengelolaan yang baik. Ini dapat menyebabkan masalah lingkungan, kesehatan, dan estetika, dampak yang ditimbulkan bagi Masyarakat yang tinggal disekitar TPA antara lain.
- Polusi tanah dan air
- Penyebaran penyakit
- Kerusakan lingkungan
- Bau tidak sedap

Pengelolaan gas metana juga belum optimal, dan dokumen izin lingkungan yang digunakan masih dari tahun 2012 dan belum diperbarui, menunjukkan kelalaian pemerintah daerah. 

Keterbatasan Anggaran

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya mengakui kendala utama adalah keterbatasan anggaran untuk pengadaan mesin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai, meski sudah ada rencana pengembangan dan optimalisasi IPAL pada 2025.

TPA Ciangir masih menghadapi masalah serius terkait pencemaran limbah, pengelolaan sampah, dan perlunya pembaruan izin lingkungan serta peningkatan fasilitas pengolahan limbah. Demonstrasi mahasiswa dan aktivis menuntut langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi krisis lingkungan ini.

(JBRMDS/05-18/02/25)

No comments