Breaking News

Di balik Penanaman Pohon Asem Di Jalan Peninggalan Kolonial Belanda


Bandung - Jika Kita menelusuri Kota Banda Aceh di neberapa ruas jalan peninggalan Belanda seperti Jalan Teuku Umar, Jalan Sultan Iskandar Muda, dan Jalan Diponegoro masih memiliki deretan pohon Asem Jawa. 

Memang bukan hanya Kota Banda Aceh tapi hampir disemua kota yang diduduki, Pemerintah Kolonial menanam Pohon Asem Jawa di sepanjang jalan dengan beberapa tujuan utama:

- Sebagai pohon peneduh: Kanopi lebat dan daun besar pohon Asem memberikan keteduhan yang sangat dibutuhkan di iklim tropis, membuat perjalanan lebih nyaman bagi pejalan kaki, tentara, dan pengendara kereta kuda di jalan-jalan yang belum beraspal.

- Sebagai penanda jalan dan batas wilayah: Pohon Asem ditanam berjajar untuk memudahkan navigasi dan menandai batas administratif, membantu pelancong dan aktivitas militer di masa itu.

- Mencegah erosi dan menjaga stabilitas tanah: Akar pohon yang kuat membantu menahan tanah di daerah berbukit atau lereng, sehingga jalan tetap kokoh dan aman dari longsor.

- Simbol kekuasaan, modernisasi, dan estetika kota kolonial: Penanaman pohon ini juga bagian dari tata kota yang rapi dan indah, menunjukkan kemajuan dan kontrol kolonial.

- Manfaat ekonomi dan kesehatan: Buah Asem digunakan dalam kuliner, obat tradisional, dan perdagangan, memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

Penanaman pohon Asem Jawa menjadi contoh infrastruktur jaman kolonial yang mengharmoniskan alam dan pembangunan Kita tidak perlu merasa malu untuk bisa meniru hal yang baik membangun dengan tidak merusak alam tapi terus menjaga keseimbangan.

(JBRMDS/05-18/02/25)

No comments