Breaking News

Nissan di Ambang Kebangkrutan: Dari Ikon Inovasi hingga Ancaman Runtuhnya Raksasa Otomotif Jepang

Yokohama - Nissan Motor Co., salah satu ikon industri otomotif Jepang yang telah berdiri sejak tahun 1934, kini berada di ujung tanduk. Perusahaan yang pernah menjadi pelopor mobil listrik ini tengah menghadapi krisis keuangan akut dengan mencatat kerugian bersih sebesar 670,9 miliar yen (US$4,5 miliar) pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Upaya penyelamatan melalui restrukturisasi besar-besaran, termasuk penutupan tujuh pabrik dan pemangkasan 20.000 tenaga kerja, belum cukup menahan laju keruntuhan.

Ironisnya, harapan Nissan untuk bangkit kembali melalui kerja sama strategis dengan sesama produsen Jepang, Honda Motor Company, dipastikan gagal. Negosiasi intensif antara dua raksasa otomotif tersebut kandas tanpa kesepakatan, menutup peluang untuk berbagi riset dan pengembangan kendaraan listrik (EV) yang sangat dibutuhkan Nissan di tengah tekanan pasar.

Sejarah Panjang: Dari Kaishinsha ke Nissan Leaf

Krisis saat ini kontras dengan sejarah panjang dan prestisius Nissan. Didirikan secara resmi pada tahun 1934 di Yokohama, perusahaan ini merupakan kelanjutan dari Kaishinsha Motor Car Works yang telah memproduksi mobil sejak 1911. Lewat merek Datsun, Nissan menancapkan eksistensinya di pasar global, khususnya Amerika Serikat. Pada awal abad ke-21, Nissan mencatat sejarah sebagai pelopor mobil listrik massal lewat Nissan Leaf, yang sempat mendominasi pasar EV dunia.

Namun, langkah awal yang progresif itu tak cukup untuk menghadapi gelombang kompetisi baru. Produsen mobil listrik asal China seperti BYD, serta dominasi Tesla di pasar premium, membuat posisi Nissan semakin terdesak. Sementara itu, perusahaan dinilai lambat dalam merespons tren SUV dan elektrifikasi kendaraan.

Luka Lama yang Belum Pulih

Masalah internal semakin memperparah kondisi perusahaan. Skandal keuangan yang melibatkan mantan CEO Carlos Ghosn sejak 2018 merusak tata kelola dan kepercayaan publik terhadap Nissan. Meskipun sempat diselamatkan oleh Renault pada krisis 1999, kini Nissan kesulitan mendapatkan investor baru yang cukup kuat untuk menopang transformasi besar.

Gagalnya kesepakatan dengan Honda memperlihatkan lemahnya posisi tawar Nissan saat ini. Honda, yang telah membangun ekosistem EV sendiri, tampaknya menilai bahwa kolaborasi dengan Nissan tidak akan cukup menguntungkan di tengah keterbatasan dana dan arah strategi yang belum jelas dari Nissan.

Dampaknya di Indonesia

Meskipun gejolak global tengah memuncak, Nissan Indonesia menegaskan bahwa operasional dalam negeri masih berjalan normal. Namun, para konsumen mulai menunjukkan kekhawatiran terhadap layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang jika krisis berlarut-larut dan mengarah pada kebangkrutan global.

Masa Depan yang Tak Menentu

Kini, masa depan Nissan bergantung pada dua faktor utama: kecepatan restrukturisasi internal dan kemampuan mendapatkan mitra strategis baru. Tanpa itu, Nissan hanya memiliki waktu sekitar 12 hingga 14 bulan untuk bertahan hidup.

Jika tidak ada terobosan signifikan, Nissan berpotensi menyusul jejak beberapa produsen otomotif dunia yang gulung tikar. Ini bukan hanya kehilangan bagi Jepang, tapi juga duka industri otomotif global yang pernah menyaksikan kiprah Nissan sebagai inovator sejati.


Referensi:
[1] https://www.antaranews.com/berita/4833465/nissan-akan-pangkas-11000-pekerjaan-dan-tutup-lebih-banyak-pabrik

[2] https://rewangrencang.com/nissan-di-ambang-kebangkrutan-bagaimana-nasibnya-di-indonesia/

[3] https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/71074/tak-cuma-phk-20-ribu-pekerja-nissan-bakal-tutup-7-pabrik

[4] https://www.mobilitas.id/nissan-di-ambang-kebangkrutan-hanya-punya-waktu-12-bulan-untuk-bertahan/

[5] https://www.youtube.com/watch?v=eCeVhxdfJHo

[6] https://www.gaikindo.or.id/sejarah-otomotif-dunia-sekelumit-liku-liku-perjalanan-nissan/

[7] https://otomotif.katadata.co.id/mobil/nissan-terancam-bangkrut-begini-nasibnya-di-indonesia-13022

[8] https://www.gaikindo.or.id/sejarah-industri-otomotif-dunia-1-juni-1934-nissan-memulai-debut-sebagai-pabrik-mobil/

No comments