Breaking News

Menko Airlangga Serukan Kewaspadaan Tinggi Hadapi Perlambatan Ekonomi Global


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyerukan kewaspadaan tinggi terhadap perlambatan ekonomi global dan perubahan dinamika perdagangan dunia. Imbauan tersebut disampaikan dalam konferensi pers perkembangan lanjutan negosiasi dagang Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Airlangga mengingatkan bahwa outlook pertumbuhan ekonomi dunia saat ini mengalami penurunan, termasuk volume perdagangan internasional. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pelaku ekonomi di dalam negeri.

“Ya pertama tentu kita harus berhati-hati karena outlook pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan dan perdagangan juga volumenya juga akan terkena penurunan,” ujar Airlangga.

Ia menekankan perlunya Indonesia mencari alternatif pasar baru dan memperkuat daya saing nasional di tengah meningkatnya ketatnya persaingan global.

“Maka tentu kita di dalam negeri seluruh pelaku ekonomi ya kita harus bersiap-siap dan juga perlu mencari alternatif pasar baru dan karena persaingan akan semakin ketat karena dengan berbagai daya masuk yang akan dikenakan maka tentu kita harus mendorong competitiveness ataupun bagaimana daya saing itu diperkuat,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menyoroti pentingnya memperdalam perdagangan intra-ASEAN sebagai salah satu langkah strategis dalam menghadapi ketidakpastian global.

“Dan yang ketiga kita perlu juga melakukan intra perdagangan yang lebih dalam dengan rekan kita di ASEAN dan itu menjadi kesepakatan dalam pertemuan dengan menteri-menteri perekonomian ataupun perdagangan di ASEAN dan ini juga menjadi target kita karena memang negara-negara berkembang dan negara-negara di blok regional itu menjadi salah satu shockbreaker untuk mengerat ketidakpastian kejualan ke depan,” paparnya.

Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Indonesia harus terus mewaspadai berbagai dampak kebijakan global terhadap ekonomi nasional, termasuk dari dinamika negosiasi dagang dengan Amerika Serikat.

“Kita terus harus mewaspadai berbagai dampak dari proses ini yang disampaikan tadi bahkan dengan pause 3 bulan saja tentu juga sudah akan memberikan dampak jadi dalam hal ini Indonesia harus terus menyiapkan berbagai instrumen, policy untuk bisa memitigasi dampak dari kebijakan yang mempengaruhi perekonomian dan perdagangan seluruh dunia ini,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan, Kementerian Keuangan akan mengoptimalkan instrumen fiskal yang tersedia untuk meminimalkan dampak terhadap dunia usaha dan masyarakat.

“Ini satu hal dan kalau dari Kementerian Keuangan tentu kita akan lihat dari instrumen fiskal apa yang bisa kita terus gunakan di dalam space kebijakan fiskal yang ada agar tetap bisa meminimalkan dampak dan risiko bagi dunia usaha maupun bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Sri Mulyani menyoroti pentingnya Indonesia mengantisipasi tatanan baru dalam perdagangan dunia, menjaga kepentingan nasional, serta tetap menjalin kerja sama internasional.

“Di sisi lain karena ini akan mempengaruhi seluruh tatanan perdagangan dunia Indonesia juga harus mengantisipasi tatanan perdagangan dunia baru seperti apa dan untuk bisa menjaga kepentingan nasional tapi pada saat yang bersamaan melakukan kerja sama,” katanya.

Sri Mulyani menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengamanatkan Indonesia menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo bahwa Indonesia harus menjalankan amanat konstitusi menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi keadilan sosial dan dalam konteks inilah langkah-langkah yang dilakukan oleh kami yang sesuai dengan instruksi Presiden untuk bisa terus menjalin kerja sama dan ketertiban dunia karena itu akan memberikan dampak yang positif bagi seluruh negara,” jelasnya.

Ia menegaskan, koordinasi lintas kementerian dan komunikasi dengan pemangku kepentingan akan terus diperkuat guna menjaga stabilitas nasional.

“Nah untuk itu kami tentu akan terus melakukan komunikasi koordinasi dengan Pak Menko dan seluruh KA lain dan juga komunikasi dengan stakeholder agar kita mampu untuk terus menjaga dalam situasi seperti ini kebersamaan dan persatuan menjadi sangat penting sehingga nanti diskusi dengan dunia usaha seperti yang tadi disampaikan Pak Menko akan terus kita lakukan,” tutup Sri Mulyani.

No comments