Breaking News

Presiden Prabowo Subianto Berikan Mandat Khusus kepada Bimo Wijayanto Untuk Mereformasi Sistem Perpajakan

Bimo Wijayanto

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memanggil Bimo ke Istana Kepresidenan, Selasa, 20 Mei 2025. Bimo bakal menggantikan Suryo Utomo yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak sejak November 2019. 

Bimo menyatakan Presiden Prabowo memberikan arahan kepada dirinya mengenai penguatan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Bimo Wijayanto berbeda dari Dirjen Pajak sebelumnya karena memiliki latar belakang yang lebih beragam dan pengalaman di berbagai posisi strategis.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi di Kemenko Perekonomian serta pernah menjadi Analis Senior di Center for Tax Analysis Ditjen Pajak.

Mandat Khusus dari Presiden Prabowo Subianto

Mandat khusus yang diamanahkan Presiden Prabowo Subianto kepada Bimo seagai Dirjen Pajak yang baru untuk membenahi sistem CoreTax yang mencakup beberapa aspek, seperti:

1. Perbaikan infrastruktur teknologi: Meningkatkan kinerja dan keamanan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi dalam pengelolaan pajak.

2. Integrasi data: Mengintegrasikan data pajak dari berbagai sumber untuk memudahkan pengelolaan dan analisis data.

3. Otomatisasi prosesi: otomatisasi proses pengelolaan pajak untuk mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi.

4. Peningkatan user experience: Meningkatkan antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) untuk memudahkan wajib pajak dan petugas pajak 

5. Keamanan data: Meningkatkan keamanan data pajak untuk melindungi informasi wajib pajak dari akses tidak sah.

6. Pengembangan fitur: Menambahkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan fungsionalitas sistem CoreTax, seperti pelaporan pajak online, pembayaran pajak online, dan lain-lain.

7. Pelatihan dan dukungan: Menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk petugas pajak dan wajib pajak.

Dengan melakukan pembenahan sistem CoreTax, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keamanan dalam pengelolaan pajak, serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Bimo mengungkapkan bahwa undangan ke Istana telah ia terima sejak 20 Maret 2025. “(Pelantikan) mungkin minggu ini, mungkin, mungkin,” kata Bimo di Istana Kepresidenan.

Bimo Wijayanto diharapkan dapat mereformasi sistem perpajakan dan penguatan martabat Ditjen Pajak, bukan seperti pejabat sebelumnya yang lebih fokus pada pelaksanaan tugas rutin.

-Eman Rusiyaman-

No comments