Breaking News

PERANG INDIA-PAKISTAN KEMBALI MEMANAS: JEJAK SEJARAH DAN PENYEBAB UTAMANYA


Jakarta – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali mencuat ke permukaan dunia setelah India melancarkan serangan militer ke wilayah Pakistan pada awal Mei 2025. Serangan ini merupakan respons atas aksi teror yang terjadi di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Namun, konflik ini bukan baru terjadi, melainkan bagian dari sejarah panjang permusuhan dua negara yang bermula dari masa kolonial.

Perang antara India dan Pakistan pertama kali pecah pada tahun 1947-1948, sesaat setelah Inggris membagi India menjadi dua negara berdasarkan agama: India (mayoritas Hindu) dan Pakistan (mayoritas Muslim). Titik api utama terletak di wilayah Jammu dan Kashmir, daerah mayoritas Muslim yang saat itu diperintah oleh Maharaja Hindu, Hari Singh. Saat terjadi invasi pejuang Muslim yang didukung Pakistan, Maharaja memutuskan bergabung dengan India—langkah yang langsung memicu perang pertama antara kedua negara.

Meskipun Perang India-Pakistan pertama berakhir dengan gencatan senjata dan pembentukan Line of Control (LoC) yang membagi Kashmir, akar konflik tak pernah benar-benar diselesaikan. Beberapa perang dan konfrontasi bersenjata terjadi setelahnya, antara lain pada tahun 1965, 1971, dan konflik Kargil pada 1999.

Penyebab utama konflik ini mencakup sejumlah faktor kunci, antara lain:

  1. Status politik Kashmir: India secara konsisten menyatakan Kashmir sebagai bagian tak terpisahkan dari negaranya, sementara Pakistan menganggap Kashmir sebagai wilayah yang seharusnya menjadi bagian dari negara Muslim Pakistan.

  2. Identitas dan nasionalisme: Bagi India, Kashmir memiliki nilai strategis dan simbolis dalam kerangka nasionalisme sekuler. Bagi Pakistan, wilayah ini merupakan perpanjangan dari identitas negara berbasis Islam.

  3. Gagalnya referendum PBB: Meskipun sempat diusulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, referendum yang dimaksudkan untuk menentukan masa depan Kashmir tidak pernah terlaksana karena berbagai pertimbangan politik dan militer dari kedua belah pihak.

  4. Dampak kolonialisme Inggris: Pemisahan India dan Pakistan oleh Inggris pada 1947 dilakukan secara tergesa-gesa dan berbasis agama, namun tidak secara geografis dan sosial. Akibatnya, terjadi migrasi besar-besaran, kekerasan sektarian, dan ketegangan antar komunitas yang terus membekas hingga kini.

Serangan India ke wilayah Pakistan pada Mei 2025 menambah daftar panjang konflik bersenjata kedua negara. Meskipun banyak pihak internasional menyerukan deeskalasi, termasuk PBB, China, dan Amerika Serikat, belum ada tanda-tanda kedua negara bersedia duduk bersama dalam dialog damai yang komprehensif.

Singkatnya, perang India-Pakistan adalah manifestasi dari konflik historis yang belum selesai, diperparah oleh nasionalisme, agama, dan warisan kolonial. Selama isu Kashmir tak diselesaikan secara adil dan damai, potensi perang terbuka antara dua negara bersenjata nuklir ini akan selalu menjadi ancaman nyata bagi stabilitas Asia Selatan dan dunia.

No comments