Apa Kabar Terminal Type A Kota Tasikmalaya?
Tasikmalaya - Sepi......., itulah kesan pertama ketika Kita menginjakan kaki di Terrminal Type A Kota Tasikmalaya, jangan membayangkan suasana keramaian orang berlarian mengejar Bis, bahkan orang yang menunggu Bis juga hanya beberapa orang saja, kontras dengan suasana di Terminal bayangan (pool bis), yang setiap hari selalu ramai dengan aktivitas layaknya sebuah Terminal, miris memang.
Berbagai elemen Masyarakat beberapa kali melayangkan protes kepada pemangku kewenangan di Kota Tasikmalaya untuk membenahi keadaan ini, tidak kurang berbagai media memberitakan, dari pemantauan awak jabarmedsos.com belum ada tanda-tanda perubahan.
Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA-PP), elemen masyarakat yang getol menyuarakan keprihatinan, menyoroti kondisi Terminal Tipe A Indihiang yang kini terbengkalai dan kehilangan fungsi sebagai pusat transportasi antarkota.
Muamar Khadapi, Ketua Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kota Tasikmalaya mengkritik Wali Kota dan OPD terkait yang dianggap tidak responsif dan abai dalam menangani masalah ini, serta menilai pengelolaan terminal yang buruk sebagai simbol kegagalan fungsi pemerintahan.
Muamar juga menyoroti keberadaan terminal bayangan yang beroperasi tanpa pengawasan, bahkan ada yang berada di bawah naungannya, sehingga menimbulkan konflik kepentingan.
Ia menegaskan SAPMA akan terus mengawal dan mendesak agar Terminal Indihiang dikembalikan ke fungsi semestinya demi kepentingan publik, bukan segelintir pihak.
Selain itu, Muamar mengingatkan bahwa sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2019, angkutan antarkota antarprovinsi wajib menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal resmi, yang saat ini tidak dijalankan dengan baik di Terminal Indihiang. Ia juga menyesalkan sikap Dinas Perhubungan yang kerap melempar tanggung jawab ke pemerintah pusat, padahal mereka adalah pelaksana teknis di daerah dan harus mengambil peran aktif.
Kondisi Terminal Indihiang yang sepi dan rusak ini sudah berlangsung lama, bahkan saat masa mudik Lebaran terminal tetap sepi, sementara terminal bayangan justru ramai. Hal ini berdampak negatif pada ekonomi lokal, sopir angkutan resmi, dan penumpang yang kehilangan akses layanan transportasi yang tertib dan aman.
-Eman Rusiyaman-
No comments